Sabtu, 18 Juni 2016

sesi tanya jawab

Pertanyaan kelompok 1
1.      Apa hubungan ide kreatifitas dengan inovasi dalam peluang pasar?
2.      Jika barang yang sudah diinovasi, tetapi lebih laku barang lama yang belum diinovasi, maka apa yang akan dilakukan?
3.      Jika permintaan sepatu lebih banyak, apa yang akan dilakukan agar permintaan dapat terpenuhi tanpa mengeluarkan budget yang lebih banyak?
Jawaban
Kel 2 (Anton) : Berawal dari kejenuhan konsumen, maka timbulah inovasi. Jika tidak dilakukan inovasi maka konsumen akan jenuh dengan hal yang itu itu saja, dengan adanya keinginan berinovasi maka munculah ide ide kreatifitas.
Kel 1 (Elsa) : Inovasi butuh waktu yang lama, lebih baik revatilisasi tenaga manusia, itu lebih penting.
Pertanyaan kelompok 2
1.      Jika karyawan lama diganti dengan karyawan baru. Tanggapan tentang biaya untuk merekrut karyawan baru? Baik dari biaya training atau biaya pesangon untuk karyawan lama. Sedangkan itu semua berlawanan dengan revatilisasi. Apa tanggapan kalian?
2.      Apabila manajemen memberikan pilihan. Pilih inovasi teknologi atau inovasi dari strategi pasar?
Jawaban untuk soal 1
Kel 1 (imam) : Pegawai lama mempunyai tunjangan yang lebih besar, sedangkan biaya training untuk karyawan baru memang sudah ada budgetnya, jadi karyawan baru tidak membutuhkan biaya yang lebih besar.
Kel 2 (nisya) : karyawan lama kerjanya lebih santai, sedangkan karyawan baru produktivitasnya lebih tinggi.
Kel 1 (Joko) : Karyawan lama memang banyak tunjangan. Jika pada masa training karyawan baru dinilai bagus maka langsung direkrut, jika tidak maka cari karyawan baru yang lain.
Pak Arif : Perusahaan biasanya lebih memprioritaskan pegawai baru untuk menginovasi produk baru.
Kel 1 (Elsa) : Kebanyakan karyawan lama tidak bisa menerima masukan baru yang lebih modern, mereka sudah terlalu nyaman dengan budaya lama.
Jawaban untuk soal 2
Kel 1 (Elsa) : Sebelumnya dengan melihat peluang pasar alas kaki yang rendah, cukup sulit untuk menaikkannya lagi. Disamping kepercayaan investor yang rendah juga kualitas SDM yang rendah, maka lebih memilih inovasi teknologi karena lebih banyak menggunakan mesin untuk mengurangi biaya produksi agar tidak lebih tinggi.
Kel 2 (Anton) : Yang penting target produk dapat terpenuhi tanpa melihat itu dikerjakan oleh mesin atau tenaga manusia.
Pertanyaan audience (Wisnu)
Untuk kelompok 1 : Pilih merekrut karyawan fresh graduate atau bertahan dengan karyawan lama yang mempunyai pengalaman dan kualitas baik?
Untuk kelompok 2 : Jika kebutuhan alas kaki rendah, maka lebih memilih menginovasi produk yang sudah ada atau menciptakan produk baru/beralih produk lain?
Jawaban soal 1
Kel 1 (Imam) : Lebih memilih fresh graduate karena fisik lebih baik, teknologi lebih modern, belum mempunyai masalah yang lebih besar, lebih berani mengambil resiko.
Kel 1 (Elsa) : Lihat kualitas kerjanya dahulu.
Kel 2 (Anton) : Menyesuaikan dengan kebutuhan. Karena tidak mungkin orang baru dikasih tanggung jawab yang lebih besar.
Jawaban soal 2

Kel 2 (Anton) : Lebih memilih inovasi dari produk yang sudah ada, karena untuk menciptakan produk baru sama saja memulai dari awal lagi dan membutuhkan waktu yang lama.
( Kel 3 bekerjasama dengan cina, kel 4 bekerjasama dengan jepang)
Pertanyaan kelompok 3 :
1.      (Sintia) Bagaimana cara anda menerapkan 5S, sixsigma dll diperusahaan yang masih tergolong baru?
2.      (Wija) Menurut anda lebih baik memilih produk dengan kualitas baik dengan harga tinggi atau kualitas baik dengan harga rendah. Mengingat masyarakat Indonesia kebanyakan berekonomi rendah?
Jawaban :
Soal 2 (Fenny) : Lihat kualitasnya dahulu, dari harga rendah dan harga tinggi itu seperti apa! Lihat juga pabrik yang menggunakan baja itu digunakan untuk produk apa! Sebaiknya lebih memilih baja dengan kualitas tinggi harga tinggi daripada baja dengan kualitas rendah. Tergantung produk apa yang mau dibuat (sesuai kebutuhan).
Soal 2 (Setyo) : Pabrik tempat saya bekerja mengimpor bahan baku baja dari cina 154 pcs untuk pembuatan komponen Daihatsu. Tetapi ternyata tertipu dengan kualitas baik harga rendah. Dalam jangka waktu yang tidak lama baja mengalami problem/keropos.
Soal 1 (Fenny) : Kami berharap dulu improvement itu dapat dijalankan, masalah dilakukannya melihat budayanya.
Soal 1 (Setyo) :
·         Ada di siklus pdca, dicoba diterapkan dilapangan dengan siklus pdca,
·         Mendatangkan orang jepang untuk mengajarkan penerapan sistem kerja jepang.
·         Melakukan pengecekan, sejauhmana kesiapan perusahaan menerapkan sistem itu.
·         Pengecekan apakah sudah sesuai budaya kerja jepang dengan Indonesia.
·         Lakukan improvement
Soal 2 (Sintia) : Indonesia bukan negara perang lagi /sudah merdeka, dengan melihat segmentasi pasar di Indonesia, Indonesia merupakan negara berkembang. Walaupun kualitas baja renda tapi tetap dipilih karena penggunaan baja di Indonesia kebanyakan bukan untuk alat alat berat (peluru).

Pertanyaan kelompok 4
1.      (Fenny) : Diluar kualitas untuk pekerja yang bekerja di perusahaan cina, dan perusahaan jepang, kebanyakan cina menggunakan tenaga local. Bagaimana caranya kita bekerjasama dengan perusahaan cina, sikap orang Indonesia menghadapi tenaga kerja dari cina yang ilegal?
2.      (Ilham) : Maksud jaringan guangxi, kunci bisnis orang cina?
3.      (Iis) : Menyinggung kualitas Cina, bus trans Jakarta menggunakan bahan baku dari Cina, tetapi belum sampai 5 tahun  sudah banyak kerusakan. Dalam hal itu kita diuntungkan oleh Cina tau kita menguntungkan Cina?
Jawaban :
Soal 3 (Eko I) : Cina menawarkan kualitas sesuai dengan budget yang ada. Cina bisa juga memberikan kualitas baik jika Indonesia mempunyai budget yang tinggi. Cina bisa mengejar kualitas jepang tapi dengan menyesuaikan budget juga.
Soal 1 (Eko I) : Kembali pada kebijakan Cina dan Indonesia, melihat pertimbangan, Seberapa penting mengimpor tenaga Cina, melihat biaya bayaran pekerja Cina, apa lebih rendah atau lebih tinggi?
(Fenny) : Untuk kesejahteraan bagaimana?
Soal 2 (Wija) : Jaringan guangxi yaitu kepercayaan antar pribadi merupakan hal yang penting, orang Cina hanya berhubungan dengan orang yang sudah kenal.
(Ilham) : Apa hanya dengan sesama orang Cina?
Dosen : Cina mempunyai jaringan sesuai dengan kebutuhan, misalkan mereka mempunyai produk ingin dijual ke Indonesia, mereka sudah mempunyai jaringan di Indonesia. Cina mempunyai jaringan pribadi di seluruh dunia, dan itu sangat bermanfaat di dunia bisnis.
(Setyo) : Produk Cina banyak yang kurang bagus,
Secara pribadi anda lebih memilih bekerjasama dengan jepang atau dengan cina?
(Eko I) : Kalau dilihat dari sisi bisnis, pasti kita berusaha mencari profit setinggi tingginya, dan Cina lebih fleksibel.
Pertanyaan audience
(Eko P) : Untuk kelompok 4, Dengan masuknya MEA, Bagaimana memajukan karyawan baja nasional dengan karyawan asing?
Jawaban :
(Setyo) : Tidak harus menunggu MEA, Perusahaan Indonesia sudah bekerjasama dengan jepang. (Krakatau Steel), Secara tidak sadar orang Indonesia sudah mendapat pengaruh dengan kualitas kerja dari jepang.
 Tanya jawab kelompok 6
Revitalisasi Pasar Tradisional
Pertanyaan :
1.       (Fenny) a. Bagaimana cara membiayai revitalisasi?
b. Bagaimana cara membujuk pedagang agar mau dipindahkan sementara dalam pelaksanaan revitalisasi?
c. Bagaimana cara menangani para pedagang kaki lima yang masih berjualan dipinggir pasar, padahal pasar sudah di revitalisasi?
2. (Setyo) Apa maksud dari memfasilitasi wadah pedagang?
3. (Joko) Jika di pasar harus dibangun terminal, apa alasanya sedangkan terminal membutuhkan lahan yang lebih luas dan terminal sudah dibuat trayek-trayeknya?
Jawaban :
Soal nomer 2 (Ari) : pedagang itu bekerjasama antar pedagang, dalam berdagang mereka bisa saling barter daganganya
Dosen : bisanya salam pasar dibangun koperasi-koperasi kecil yang bisa membantu para pedagang sehingga apabila pada pagi hari pedagang meminjam uang ke koperasi bisa dikembalikan pada sore harinya
Dewi : ada internal dan eksternal dalam memfasilitasi wadah pedagang.
Soal nomer 1 (Wisnu) : a. angaran untuk revitalisasi sudah ada didalam APBD
                                             b. dengan cara melakukan negosiasi kepada para pedagang, memberi tahu rencana apa selama pasar di revitalisasi, misalnya penampungan pedagang sementara. Banyak factor yang membuat pedagang tidak mau dipindahkan, misalnya karena masalah waktu yang lebih lama dalam revitalisasi pasar yang sudah dijanjikan.
                                             c. kita semua sudah tahu kalau pedagang kaki lima sangat mengganggu, bisa jadi karena ruangan didalam pasar kurang cukup luas atau tidak kebagian tempat, bisa juga karena mereka tidak mampu menyewa ruang didalam pasar.
Joko : sebenarnya dalam revitalisasi itu sebelumnya sudah menghitung dulu jumlah pedagang, dan kebanyakan pedagang yang masih ada diluar pasar merupakan pedagang kaki lima dari pendatang baru.
Dosen : biasanya pedagang tidak mau direvitalisasi karena alasan kendaraan untuk pindah dan juga karena pelanggan-pelanggannya.
Soal nomer 3 (Wisnu) : terminal pasara disini maksudnya terminal angkot yang hanya sekedar untuk menarik penumpang.
Joko : jadi tadi sebenernya bukan terminal, tetapi tempat pemberhentian sementara.
Dosen : tadi disebutkan kelebihan dari revitalisasi, lalu kekuranganya apa?
Wisnu : kakuranganya yaitu pemindahan lokasi
Dosen : kekuranganya adalah dalam pengembalian modal dari revitalisasi pasti ada kenaikan sewa kios, dengan begitu pedagang harus menaikan harga jual.



REVITALISASI PASAR TRADISIONAL



REVITALISASI PASAR TRADISIONAL

Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang pelaksanaanya bersifat tradisional tempat bertemunya penjual pembeli, terjadinya kesepakatan harga dan terjadinya transaksi setelah melalui proses tawar-menawar harga.
Biasanya pasar tradisional umumnya menyediakan berbagai macam bahan pokok keperluan rumah tangga, dan pasar ini biasanya berlokasi di tempat yang terbuka.
Keunggulan pasar tradisional :
  1. adanya kontak sosial antara pembeli dan penjual, meningkatkan jiwa social
  2. harga lebih murah, karena bebas pajak
  3. jika kita berbelanja di pasar tradisional secara tidak langsung kita ikut menggerakan perekonomian daerah.

Revitalisasi PASAR TRADISIONAL
Revitalisasi pasar adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya tak berdaya sehingga revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital, sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting atau sangat diperlukan sekali untuk kehidupan dan sebagainya.
Revitalisasi PASAR Tradisional  di Indonesia

Direktur Logistik Dan Sarana Distribusi Kementerian Perdagangan Jimmy Bella menyebutkan, revitalisasi pasar tradisional pada 2016 akan menyasar sebanyak seribu pasar. Program tersebut masuk dalam rencana lima tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wapres Jusuf Kalla.

Tidak hanya dari segi fisiknya, tetapi juga akan memberikan bimbingan dan perhatian dalam menjalankan pasar tradisional. Selain itu, pihaknya juga akan memberi bimbingan kepada para pedagang di pasar tradisional.
Tercatat, ada 9.559 pasar tradisional di negeri ini, 30 persen di antaranya sudah berumur lebih dari 25 tahun
Menteri Perdagangan Thomas Lembong juga sempat mengatakan bahwa dana revitalisasi pasar tradisional dalam APBN 2016 senilai Rp 1,7 triliun. Dana dengan jumlah besar tersebut, kata Thomas, nyaris separuh dari anggaran Kementerian Perdagangan dari APBN 2016.

Revitalisasi PASAR Tradisional  di Indonesia

Ciri – ciri pasar yang direvitalisasi :
1.      Dari fisik pasar berusia kurang lebih 25 tahun.
2.      Pernah terkena bencana banjir, gempa atau suasana area pasar becek, dan kurang bersih.
3.      Terletak di daerah perbatasan kota atau wilayah.
4.      Terletak di perkotaan yang mempunyai prospek kemajuan

Contoh Revitalisasi PASAR Tradisional di Indonesia
-      Revitalisasi PASAR Tradisional di tanggerang
Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui PD Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang melakaukan Revitalisasi sejumlah pasar Tradisional yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Tangerang.
Langkah proses Revitalisasi pasar tradisional bermula pada tahun 2009, Direksi dan Badan pengawas Niaga Kerta Raharja melakukan Inspeksi ke pasar-pasar tradisional termasuk Pasar Kelapa Dua. Hasil Inspeksi tersebut disimpulkan pasar tradisional harus dirubah karena kurang layak untuk dijadikan sebagai tempat transaksi jual beli, karena menimbulkan ketidak nyamanan yang berakibat kepada fungsi pasar tidak berjalan sebagaimana mestinya.  Selanjutnya melakukan sosialisasi kepada para pedagang tentang keadaan Pasar dan rencana revitalisasi. Dari hasil sosialisasi tersebut sebagian besar pedagang menerima rencana revitalisasi. Direksi meminta persetujuan kepada Badan pengawas untuk rencana revitalisasi. Badan pengawas memberikan persetujuan dengan surat Nomor 539/01-BP.Pd.P.

·         Perbandingan pasar setelah dan sebelum di revitasisasi
Description: http://poskotanews.com/cms/wp-content/uploads/2013/02/ciputatrawut212.jpg
SEBELUM


Description: http://img.bisnis.com/posts/2013/04/05/6803/130405_bsd-pasar.jpg
SESUDAH




Revitalisasi PASAR Tradisional di SURABAYA
Ada beberapa alasan pemerintah kota SURABAYA mengadakan peremajaan pasar tradisional.
1.     Pasar tradisional dipandang mengganggu kebersihan dan ketertiban kota. Pasar tradisional terkesan kumuh dan kotor. Hal ini berbeda dengan pasar modern yang mudah ditata dan bersih.
2.    Dengan hanya menarik restribusi pada setiap pedagang, pemerintah tidak memperoleh pendapatan asli daerah yang besar. Sebaliknya, melalui penjualan, pajak dan sejumlah restribusi, pemerintah kota memperoleh pendapatan yang tinggi. Sementara itu, akses politik pedagang tradisional yang lemah semakin menguatkan ke bijakan tata ruang tersebut. Akibatnya, kebijakan peremajaan tersebut terus di jalankan, meski di lapangan harus berhadapan dengan para pedagang

BEKERJA SAMA DENGAN JEPANG UNTUK MEMBANGUN PERUSAHAAN BAJA





 I.         LATAR BELAKANG

Industri baja adalah salah satu bagian dari industri logam yang merupakan industri strategis di Indonesia. Sektor ini memainkan peran utama dalam memasok bahan-bahan vital untuk pembangunan di berbagai bidang (dapat dilihat digambar 1.1), seperti infrastruktur (gedung, jalan, jembatan, tiang listrik, dan telekomunikasi), produksi barang modal (mesin pabrik dan material pendukung serta suku cadangnya), alat transportasi (kapal laut kereta api beserta relnya dan otomotif hingga persenjataan).


Gambar 1.1 Contoh Pemakaian Baja

Karena peran industry baja yang sangat penting tersebut industri baja menjadi sangat strategis untuk kemakmuran suatu negara. Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan industry baja. Menurut data yang diperoleh tenatang konsumsi baja saat ini, bahwa konsumsi baja perkapita Indonesia saat ini masih sangat rendah.
Membandingkan produktifitas industri baja dalam negeri dengan negara tetangga Malaysia, khususnya dalam rangka melayani luas wilayahnya, dapat dipastikan kemampuannya memenuhi hukum permintaan (demand) dan penawaran (supply) adalah tidak sama. Malaysia tentu lebih unggul, produksi bajanya saja dibanding luas wilayahnya adalah 18 ton/km2, bandingkan dengan kemampuan dalam negeri Indonesia yang hanya 2 ton/km2 luas wilayahnya. Kondisi seperti tentu menyebabkan jika ada permintaan baja yang sama besar pada kedua negara tersebut, maka industri dalam negeri (Indonesia) dipastikan tidak sanggup, dan akhirnya kebijakan imporlah jalan keluarnya.
Salah satu jalan keluar yang dapat kita ambil untuk mengatasi masalah tersebut adalah membuat pabrik baja di indonesia untuk meningkatkan produktifitas industry baja KELOMPOK IV PSIKOLOGI INDUSTRI 2

diindonesia. Seperti yang telah didata oleh Wordsteel Association sampai dengan tahun 2015 (dapat dilihat pada Tabel 1.1), Indonesia merupakan urutan ke-32 dunia dalam memproduksi baja mentah.

Mutu atau kualitas dari baja dapat ditengarai dari pabrik pembuatnya, maka tentu akan menarik jika kita mengetahui kepemilikan atau nama-nama pabrik yang memproduksi baja. Untuk melihat daftar nama pabrik yang memproduksi baja, dapat dilihat pada Tabel 1.2. dibawah ini.

Tabel 1.2 Peringkat perusahaan produsen baja (juta-ton)

Dari Tabel 1.2 dapat dilihat, bahwa sampai dengan tahun 2015 Produsen pertama Perusahaan bidang baja dan pertambangan adatah Pt. ArcelorMittal yang berasal berkantor pusat di Luxembourg. Bahkan sampai pada tahun 2013 Bethlehem Steel Corporation, perusahaan baja terkenal Amerika dan telah berdiri sejak tahun 1857, telah diakuisisi dan menjadi milik ArcelorMittal sejak 2006. Adapun produsen terbesar ke-2: Hessteel Group dari China, dan ke-3: Nippon Steel And Sumitomo Metal Corporation (NSSMC), sedangkan produsen baja terbesar ke-4: POSCO adalah Korea Selatan.
Seperti yang diketahui beberapa waktu belakangan ini produsen baja ke-3 terbesar dunia adalah Nippon Steel, Jepang, yang banyak melakukan kerja sama dengan PT. Krakatau Steel & Group di Indonesia. Akibatnya banyak diproduksi profil baja hot-rolled mengacu standar Jepang atau JIS (Japanese Industrial Standards), dan sampai sekarang juga masih menjadi jenis profil baja yang umum dijual di Indonesia.
Maka dari itu, akan dibangun sebuah pabrik baja didaerah cikarang. Dan kelompok kami memilih untuk melakukan kerja sama dengan negara jepang dibanding china. Karena beberapa alasan yang akan kami kemukakan di bagian selanjutnya. KELOMPOK IV PSIKOLOGI INDUSTRI 4


II. ALASAN MEMILIH BEKERJA SAMA DENGAN JEPANG

Bangsa Jepang adalah bangsa pembelajar terbaik di dunia. Mereka belajar dengan penuh semangat karena mereka paham betul kegunaannya. Pengetahuan yang unggul, intelektual, dan moral akan memberikan mereka kemajuan, kebahagiaan, dan Keunggulan. Semua belajar dengan giat: pemerintah belajar, politisi, industrialis, para pekerja, kaum intelektual, anak-anak, ibu-ibu, semuanya belajar. Di Jepang dikenal istilah Joho shakai, “the information intelligence society”, masyarakat cerdas dengan akses yang luas terhadap informasi.
Salah satu alasan mengapa kami lebih memilih bekerja sama dengan jepang adalah karena salah satu perusahaan baja terbesar diindonesia yaitu PT. Krakatau Steel & Group melakukan kerja sama dengan PT. Nippon Steel yang berasal dari jepang. Akibatnya profil baja hot-rolled mengacu standar Jepang atau JIS (Japanese Industrial Standards), dan sampai sekarang juga masih menjadi jenis profil baja yang umum dijual di Indonesia. Selain itu, kami menganggap dengan melakukan kerja sama dengan jepang maka kami akan mendapatkan hal-hal yang positif yang dapat kami peroleh. Kami melihat keunggulan-keunggulan jepang dari tiga aspek yang berbeda. Mulai dari Histori kerja sama, Cara kerja, sampai Teknologi.
1. Kerja sama Jepang - Indonesia

Salah satu alasan kami memilih jepang sebagi mitra kami untuk mendirikan pabrik baja di cikarang adalah kualitas baja jepang yang sudah di akui kualitasnya. Selain itu, Indonesia sudah bekerja sama dengan jepang di industri baja. Contohnya perusahaan BUMN, Pt. Krakatau Steel yang bekerja sama dengan Pt. Nippon Steel yang berasal dari jepang untuk membuat perusahaan bernama Pt. Krakatau Nippon Steel Sukimin dan Pt. Krakatau Osaka Steel, yang memproduksi baja profil dan tulangan untuk industri otomotif dan konstruksi.
Gambar 2.1 Cabang-cabang Pt. Nippon Steel di dunia

Jika profil baja hot-rolled yang mengacu pada standar Jepang atau JIS (Japanese Industrial Standards menjadi jenis profil baja yang umum dijual di Indonesia, maka jika kita bekerja sama dengan jepang, maka kami mengaharapkan kualitas baja yang akan kami produksi mampu bersaing dipasar industri.

2. Cara Kerja

Selain pertimbangan kualitas yang kami perhitungkan, kami juga memperhitungkan cara kerja atau kepemimpinan negara jepang dalam membangun sebuah industri. Kepemimpinan Jepang dikenal memiliki etos kerja yang sangat baik dalam memajukan negara atau organisasi yang berada di dalamnya. Diambil dari sumber yang ditulis oleh Ahmad Kurnia dari buku karya ANN WAN SENG, “RAHASIA BISNIS ORANG JEPANG (Langkah Raksasa Sang Nippon Menguasai Dunia)”, setelah bom atom Amerika menghunjam Hiroshima dan Nagasaki semua pakar ekonomi saat itu memastikan Jepang akan segera mengalami kebangkrutan. Namun, dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, Jepang ternyata mampu bangkit dan bahkan menyaingi perekonomian negara yang menyerangnya. Terbukti, pendapatan tahunan negara Jepang bersaing ketat di belakang Amerika Serikat. Apalagi di bidang perteknologian, Jepang menjelma menjadi negara raksasa di atas negara-negara besar dan berkuasa lainnya. Rahasia mengapa jepang dapat menjadi salah satu negara maju adalah karena jepang memiliki Etos kerja yang baik dan dapat menimbulkan suatu dampak kemajuan teknologi dan penguasaan teknologi, serta mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara Jepang itu sendiri. Ciri-ciri etos kerja dan budaya kerja orang Jepang.
 Bekerja untuk kesenangan, bukan untuk gaji semata
 Mendewakan langganan
 Bisnis adalah perang



1. Kaizen

Kaizen berasal dari kata KAI artinya perbaikan dan ZEN artinya baik. Bias diartikan Kaizen artinya perbaikan. Kaizen diartikan sebagai perbaikan terus menerus (continous improvement). Ciri kunci manajemen kaizen antara lain lebih memperhatikan proses dan bukan hasil, manajmen fungsional-silang dan menggunakan lingkaran kualitas dan perlatan lain untuk mendukung peningkatan yang terus menerus (Cane, 1998:27).
Kaizen merupakan aktivitas harian yang pada prinsipnya memiliki dasar sebagai berikut :
a) Berorientasi pada proses dan hasil
b) Berpikir secara sistematis pada seluruh proses
c) Tidak menyalahkan, tetapi terus belajar dari kesalahan yang terjadi di lapangan.
Kaizen telah menjadi bagian dari teori manajemen Jepang di pertengahan tahun 1980-an dan para konsultan manajemen di Barat dengan cepat mengambil dan menggunakan istilah Kaizen untuk diterapkan dalam praktek manajemen secara luas, yang pada pokoknya Kaizen dianggap milik Jepang dan cenderung membuat perusahaan Jepang menjadi kuat di bidang peningkatan yang terus-menerus dibandingkan yang terus menerus dibandingkan dengan inovasi.
Kaizen atau perbaikan secara terus menerus selalu beriringan dengan Total Quality Management (TQM). Bahkan sebelum filosofi TQM ini terlaksana atau sebelum system mutu dapat dilaksanakan dalam suatu perusahaan maka filosofi ini tidak akan dapat dilaksanakan sehingga perbaikan secara terus menerus (Just in time) ini adalah usaha yang melekat pada filosofi TQM itu sendiri.
Secara garis besar ada delapan kunci utama pelaksanaan just in time atau kaizen dalam kegiatan industri yaitu:
1) Menghasilkan produk sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan pelanggan
2) Memproduksi dalam jumlah kecil (small lot size)
3) Menghilangkan pemborosan
4) Memperbaiki aliran produksi
5) Menyempurnakan kualitas produk
6) Menghilangkan ketidakpastian
7) Penekanan pada pemeliharaan jangka panjang

Salah satu tujuan dari konsep kaizen adalah untuk mengurangi sampai menghilangkan waste dalam proses produksi. Waste tersebut ada tujuh macam, yaitu:
      Waste dalam transportasi
      Waste dalam proses
      Waste dalam inventori
      Waste dalam gerakan
      Waste akibat cacat produk
      Waktu karena menunggu
      Produksi yang berlebihan


 Konsep 3M (Muda, Mura, dan Muri)

Dalam istilah Jepang, konsep ini dibentuk untuk mengurangi kelelahan, meningkatkan mutu, mempersingkat waktu dan mengurangi atau efsiensi biaya.
o Muda : Muda secara terminologi dalam bahasa Jepang adalah segala kegiatan yang bernilai mubassir, Pemborosan karena berlebihan yang tidak diperlukan, atau aktivitas pemborosan yang tidak menambahkan nilai atau tak produktif. Dan hal ini Muda merupakan salah satu konsep utama konsep utama dari Toyota Production System (T P S). Proses ini berupaya untuk menekan pemborosan dan segala aktivitas sumber daya sehingga dapat bernilai tentunya dengan kualitas yang tinggi.
o Mura : Menurut terminologi diartikan sebagai ketidak merataan, ketimpangan, tidak teratur.Hal ini dapat dihindari melaui penerapan sistem J I T (Just In Time) terkhusus untuk bidang inventory. Dalam kata lainnya, Pemborosan karena tidak adanya ketegasan batasan, pengaturan yang tidak jelas dan asal bekerja.
o Muri : Secara terminologi diartikan sebagai pembebanan yang berlebihan, keterpaksaan, atau melampaui batas yang diberikan kepada sumber daya. Kejadian ini dapat dihindari melalui pemberian spesifikasi atau standar kepada suatu produk atau Sumber daya. Dalam dunia manufaktur dapat diterapkan : Aliran material yang logis, Langkah proses yang berulang dgn proses mesin atau metode rasional untuk melakukannya, Tack Time( lamanya waktu proses yang rasional) dan ketahanan yang diperbolehkan. Pemborosan karena beban yang berlebihan.


 Gerakkan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) atau 5R


Gerakan 5S yaitu merupakan kebulatan tekad untuk mengadakan pemilihan di tempat kerja, mengadakan penataan, pembersihan, memelihara kondisi dan kebiasaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Nama 5S berasal dari huruf pertama istilah Jepang yang menjadi semboyannya yaitu : Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke.
o Seiri atau pemilihan. Berarti mengatur segala sesuatu, memilah sesuai dengan aturan dan prinsip yang tertentu. Ini artinya membedakan antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan. Membuang yang tidak diperlukan dan mencari penyebab-penyebabnya serta menghilangkan penyebabnya sehingga tidak menimbulkan masalah.
o Seiton atau penataan. Berarti menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata letak yang benar sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan mendesak. Ini juga cara untuk menghilangkan waktu proses pencarian. Jika sesuatu disimpan di tempatnya demi mutu dan keamanan, berarti anda memiliki tempat kerja yang rapi.
o Seiso atau Pembersihan. Istilah ini berarti membersihkan barang-barang sehingga menjadi bersih. Ini artinya membersihkan sampah, kotoran dan benda-benda asing serta membersihkan segala sesuatu. Pembersihan sebagai pemeriksaan terhadap tempat kerja dan yang tidak memiliki cacat dan cela.
o Seiketsu atau pemantapan. Ini berarti terus menerus dan secara berulang-ulang melakukan pemeliharaan, pemilahan dan pembersihan. Dengan demikian, pemantapan mencakup kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan.
o Shitsuke atau pembiasaan. Istilah ini berarti pelatihan dan kemampuan untuk melakukan apa ingin anda lakukan meskipun itu sulit dilakukan. Pelatihan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu


secara benar. tujuannya untuk menciptakan tempat kerja dengan kebiasaan dan perilaku yang baik. Dengan mengajarkan setiap orang apa yang harus dilakukan dan memerintahkan setiap orang untuk melaksanakannya, maka kebiasaan buruk akan terbuang dan kebiasaan baik akan terbentuk. Orang mempraktekkannya dengan membuat dan mematuhi undang-undang.



 Konsep PDCA

PDCA (Plan, Do, Check, Action) atau disebut juga Filosofi Deming, yang merupakan manajemen perbaikan mutu secara berkesinambungan yang menekankan pada keuntungan jangka pendek. Salah satu alat pola pikir untuk menjalankan roda PDCA dalam kegiatan KAIZEN adalah dengan teknik bertanya dengan pertanyaan dasar 5W + 1H ( What, Who, Why, Where, When dan How). Dr.Deming yang merupakan pelopor PDCA adalah murid dari Dr.Walter Shewhart. Mereka menghabiskan waktu untuk melakukan penelitian mengenai konsep-konsep dan prinsip-prinsip perbaikan mutu kedalam teori manajemen perbaikan mutu.
Penjabaran dari siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action) :
o Plan berarti memahami apa yang ingin dicapai, memahami bagaimana melakukan suatu pekerjaan, berfokus pada masalah, menemukan akar permasalahan, menciptakan solusi yang kreatif serta merencanakan implementasi yang terstruktur.
o Do tidak semudah seperti yang dilihat. Didalamnya berisi pelatihan dan manajemen aktivitas. Biasanya masalah besar dan mudah sering berubah pada saat-saat terakhir. Bila terjadi kondisi seperti ini maka tidak dapat dilanjutkan lagi tetapi harus mulai dari awal kembali.
o Check berarti pengecekan terhadap hasil dan membandingkan sesuai dengan yang diinginkan. Bila segala sesuatu menjadi buruk dan hasil baik tidak ditemukan, pada bagian ini keberanian, kejujuran, kecerdasan sangat dibutuhkan untuk mengendalikan proses. Kata kunci ketika hasil memburuk adalah ”kenapa”. Dengan dokumentasi proses yang baik maka kita dapat kembali pada titik yang mana keputusan yang salah dibuat.
o Action berarti Menindak lanjuti atas apa yang didapatkan selama tahap pengecekan. Arti lainnya adalah mencapai tujuan dan menstandarisasikan proses atau belajar dari pengalaman untuk memulai lagi pada kondisi yang tepat.

3. Teknologi

Dewasa ini, pengembangan teknologi manufaktur besi baja sudah sangat berkembnag di beberapa negara maju, tinggal bagaimana mentransfer atau “mencuri” teknologi tersebut dan diterapkan di Indonesia.
Salah satu contohnya, seperti baja yang diproduksi oleh Pt. Nakayama Steel di jepang. Baja yang diproduksi ini disebut juga Super Baja, karena baja ini mempuyai sifat mekanik yang meningkat, serta umur penggunaanya menjadi dua kali lipat. Dengan ditemukan peningkatan peforma besi baja ini, muncul harapan baru di bidang perindustrian seperti memungkinkn pengurangan bahan baja, sehingga produk menjadi lebih ringan dan kompak, menghemat energi dan ramah lingkungan karena mengurangi eksploitasi sumber daya alam.
Atau pada saat tanggal 1-5 Feberuary 2016 yang lalu, program pelatihan di bidang structure baja yang diselenggarakan oleh Ministry Of Economy, Trade And Industry (METI) jepang bekerja sama dengan Japan Society of Steel Construction (JSSC) dan The Overseas Human Resource and Industry Development Association (HIDA) ditokyo. Indonesia diharapkan dapat mengadakan pertemmuan yang dihadiri oleh stakeholders baja Indonesia untuk membahas Indonesia Steel Construction Forum, dimana dalam diskusi tersebut nantinya perlu dilakukan berbagai pembahasan salah satunya keberadaan jepang sebagai pengembang teknologi struktur baja tahan gempa, yang saat ini sangat sesuai dengan keadaan di Indonesia yang sering mengalami gempa.
Disisi lain, Indonesia sudah bekerja sama dengan jepang untuk meningkatkan perkembangan industri baja diindonesia. Salah satunya adalah dengan memberikan hak pemanfaatan teknlogi peleburan baja jepang, Direct Iron Ore Smelting (DIOS).
Selain itu, industru baja jepang yang lain yaitu Pt. Nisshin Steel melakukan suatu terbosan baru dalam produknya, yaitu baja tahan karat (stainless steel) yang dapat membunuh bakteri. Jenis baja ini menjadi perhatian bagi industri elektronik rumah tangga. Seperti lemari es, mesin cuci, dan industri yang memproduksi peralatan dapur. Dengan presipitasi tembaga yang dihasilkan melalui perlakuan panas, bakteri-bakteri yang berkembang biak di mesin cuci akan mati.