REVITALISASI PASAR TRADISIONAL
Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah
pasar yang pelaksanaanya bersifat tradisional tempat bertemunya penjual
pembeli, terjadinya kesepakatan harga dan terjadinya transaksi setelah melalui
proses tawar-menawar harga.
Biasanya pasar tradisional
umumnya menyediakan berbagai macam bahan pokok keperluan rumah tangga, dan
pasar ini biasanya berlokasi di tempat yang terbuka.
Keunggulan pasar tradisional
:
- adanya kontak sosial antara pembeli dan penjual, meningkatkan jiwa social
- harga lebih murah, karena bebas pajak
- jika kita berbelanja di pasar tradisional secara tidak langsung kita ikut menggerakan perekonomian daerah.
Revitalisasi PASAR TRADISIONAL
Revitalisasi pasar adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk
menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya tak berdaya sehingga
revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital,
sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting atau sangat diperlukan
sekali untuk kehidupan dan sebagainya.
Revitalisasi PASAR
Tradisional di Indonesia
Direktur
Logistik Dan Sarana Distribusi Kementerian Perdagangan Jimmy Bella menyebutkan,
revitalisasi pasar tradisional pada 2016 akan menyasar sebanyak seribu pasar.
Program tersebut masuk dalam rencana lima tahun pemerintahan Presiden Joko
Widodo-Wapres Jusuf Kalla.
Tidak hanya dari segi fisiknya, tetapi juga akan memberikan bimbingan dan perhatian dalam menjalankan pasar tradisional. Selain itu, pihaknya juga akan memberi bimbingan kepada para pedagang di pasar tradisional.
Tercatat,
ada 9.559 pasar tradisional di negeri ini, 30 persen di antaranya sudah berumur
lebih dari 25 tahun
Menteri
Perdagangan Thomas Lembong juga sempat mengatakan bahwa dana revitalisasi pasar
tradisional dalam APBN 2016 senilai Rp 1,7 triliun. Dana dengan jumlah besar
tersebut, kata Thomas, nyaris separuh dari anggaran Kementerian Perdagangan
dari APBN 2016.
Revitalisasi PASAR Tradisional di Indonesia
Ciri – ciri pasar yang direvitalisasi :
1. Dari fisik pasar berusia kurang lebih 25
tahun.
2. Pernah terkena bencana banjir, gempa
atau suasana area pasar becek, dan kurang bersih.
3. Terletak di daerah perbatasan kota atau
wilayah.
4. Terletak di perkotaan yang mempunyai
prospek kemajuan
Contoh Revitalisasi PASAR Tradisional
di Indonesia
-
Revitalisasi PASAR Tradisional di tanggerang
Pemerintah
Kabupaten Tangerang melalui PD Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang
melakaukan Revitalisasi sejumlah pasar Tradisional yang ada di seluruh wilayah
Kabupaten Tangerang.
Langkah proses Revitalisasi pasar
tradisional bermula pada tahun 2009, Direksi dan Badan pengawas Niaga Kerta
Raharja melakukan Inspeksi ke pasar-pasar tradisional termasuk Pasar Kelapa
Dua. Hasil Inspeksi tersebut disimpulkan pasar tradisional harus dirubah karena
kurang layak untuk dijadikan sebagai tempat transaksi jual beli, karena
menimbulkan ketidak nyamanan yang berakibat kepada fungsi pasar tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Selanjutnya
melakukan sosialisasi kepada para pedagang tentang keadaan Pasar dan rencana
revitalisasi. Dari hasil sosialisasi tersebut sebagian besar pedagang menerima
rencana revitalisasi. Direksi meminta persetujuan kepada Badan pengawas untuk
rencana revitalisasi. Badan pengawas memberikan persetujuan dengan surat Nomor
539/01-BP.Pd.P.
·
Perbandingan pasar setelah dan sebelum di revitasisasi

SEBELUM

SESUDAH
Revitalisasi PASAR
Tradisional di SURABAYA
Ada beberapa alasan pemerintah kota SURABAYA
mengadakan peremajaan pasar tradisional.
1. Pasar
tradisional dipandang mengganggu kebersihan dan ketertiban kota. Pasar
tradisional terkesan kumuh dan kotor. Hal ini berbeda dengan pasar modern yang
mudah ditata dan bersih.
2.
Dengan hanya menarik restribusi pada setiap pedagang,
pemerintah tidak memperoleh pendapatan asli daerah yang besar. Sebaliknya,
melalui penjualan, pajak dan sejumlah restribusi, pemerintah kota memperoleh
pendapatan yang tinggi. Sementara itu, akses politik pedagang tradisional yang
lemah semakin menguatkan ke bijakan tata ruang tersebut. Akibatnya, kebijakan
peremajaan tersebut terus di jalankan, meski di lapangan harus berhadapan
dengan para pedagang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar